Mutiara Songket, dari Tenun Keluarga ke Panggung Fashion Dunia

0 dari 5

Bisnisia.id | Aceh Besar – Usaha tenun Mutiara Songket mencatatkan omzet luar biasa. Dari hanya satu alat tenun dengan produksi terbatas, kini usaha ini berkembang pesat, membawa dampak langsung pada peningkatan pendapatan serta pemberdayaan pengrajin lokal.

Putri Atikah, sekretaris Mutiara Songket, menceritakan bagaimana bisnis keluarga ini berubah drastis setelah mendapat dukungan dari Bank Indonesia (BI) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar.

“Sebelumnya kami hanya memiliki satu alat tenun, sehingga produksinya sangat terbatas. Omzet per bulan saat itu hanya sekitar Rp3 juta. Setelah mendapat tambahan alat dari BI, kini kami memiliki 10 alat tenun dan omzet meningkat drastis hingga mencapai Rp20 juta per bulan,” ungkap Putri.Dalam skala tahunan, perkembangan yang terjadi lebih mencengangkan.

“Tahun lalu omzet kami sekitar Rp100 juta, dan tahun ini sudah meningkat hingga Rp200-300 juta. Artinya, ada peningkatan lebih dari 100% dibandingkan tahun sebelumnya,” tambahnya dengan penuh semangat.

Salah satu faktor utama yang disampaikan omzet ini adalah meningkatnya popularitas motif songket khas Aceh yang mereka tawarkan. Dari berbagai motif, Pintu Aceh menjadi yang paling diminati.

20240728Akram1
Owner Mutiara Songket, Ira Mutiara. Fotografer Akram

“Motif ini sangat khas dan mewakili budaya Aceh. Banyak orang yang mengenalnya dan menjadikannya pilihan utama,” jelas Putri.

Bahan yang digunakan pun beragam, namun yang paling sering dipilih adalah polyester , karena lebih tahan lama dan memiliki tampilan yang mewah. Selain motif Pintu Aceh, Mutiara Songket juga menawarkan Bunga Kupula , serta inovasi terbaru mereka berupa songket dengan benang sulam yang memberikan tekstur lebih eksklusif.

Keberhasilan Mutiara Songket tidak hanya dirasakan di tingkat lokal, tetapi juga mulai merambah pasar nasional dan bahkan mendapat perhatian internasional. Salah satu pencapaian yang menarik adalah ketika kain songket mereka dikenakan oleh Ariel Tatum di Paris Fashion Week 2022 , melalui rancangan desainer ternama Didiet Maulana .

“Bukan Ariel Tatum langsung yang membeli, tapi Didiet Maulana yang datang ke sini, memilih kainnya, lalu mendesain busana yang akhirnya dikenakan Ariel di Paris,” cerita Putri dengan bangga.

Dampaknya? Permintaan langsung melonjak tajam!

“Setelah Ariel Tatum mengenakan songket kami, permintaan meningkat drastis. Sudah lebih dari 20 set yang terjual,” tambahnya.
Dari Aceh ke Nusantara, Siap Go Global

Saat ini, Mutiara Songket memasarkan produknya secara offline dan online . Selain menerima kunjungan langsung ke rumah produksi di Krueng Kalee, mereka juga memanfaatkan media sosial untuk menjangkau pelanggan lebih luas.

Produk mereka kini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Palembang, hingga Papua .

“Untuk pasar luar negeri memang belum secara langsung, tetapi sudah ada peluang karena eksposur yang semakin luas,” ujar Putri optimis.

IMG 1761 scaled 1
Peresmian Rumah Tenun Mutiara Songket oleh Bank Indonesia Perwakilan Aceh

Selain menciptakan produk berkualitas, Mutiara Songket juga memiliki misi sosial , yaitu memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar lokasi produksi. Saat ini, mereka telah mempekerjakan 10 pengrajin lokal .

“Kami ingin meningkatkan pendapatan ibu-ibu di sekitar sini. Dengan bergabung di Mutiara Songket, mereka bisa menambah penghasilan keluarga,” jelasnya.

Ke depannya, Mutiara Songket berharap dapat terus berkembang dan memperluas pasar hingga ke mancanegara. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia dan Dekranasda , mereka optimis bisa membawakan songket Aceh ke panggung yang lebih besar.

“Kami ingin terus menjaga warisan budaya ini dan membawanya ke tingkat internasional,” tutup Putri penuh harapan.

Penulis