Kisah Nabila Owner Skincare Nadif Mengubah Passion Jadi Bisnis

0 dari 5

Nabila Alifia (24), seorang pengusaha muda, telah menjalani perjalanan bisnis yang penuh perjuangan sejak 2014. Seiring waktu, Nabila berhasil mengembangkan usahanya dari bisnis kecil-kecilan hingga membuka toko fisik pada 2021, yang kini dikenal dengan nama “Nadif.”

Nama toko tersebut merupakan gabungan dari nama Nabila dan adiknya, Difa, yang melambangkan ikatan keluarga yang kuat dalam perjalanan bisnisnya.

Bermula dari hobi berbisnis sejak SMP dan hanya mengandalkan home store, Nabila memulai usaha dengan menjual berbagai produk secara online. Hingga kini ia sudah memiliki toko fisik yang dipenuhi warna pink.

“Dulu, saya mulai dengan menawarkan barang-barang kecil seperti baju dan aksesoris ke teman-teman atau saudara jualannya tu secara online dulu,” ungkap Nabila.

Nabila Alifia (24), seorang pengusaha muda, owner skincare Nadif. Arsip Pribadi

Nabila Alifia (24), seorang pengusaha muda, owner skincare Nadif. Arsip Pribadi

Meski usaha yang dijalankan masih kecil-kecilan, semangatnya untuk berbisnis tidak pernah surut.

“Di tahun 2014, saya mulai lebih serius menjual berbagai barang, meski belum fokus ke skincare,” jelasnya.

Baca juga: Indatu D’Coco, Ikon Baru Minuman Kelapa dari Aceh

Pada 2021, Nabila memutuskan untuk membuka toko fisik dan mulai fokus pada produk skincare dan makeup. Sembari menempuh pendidikan di UIN Ar-Raniry ia berhasil mewujudkan mimpinya untuk membuka toko yang menjual kebutuhan wanita.

“Awalnya, saya jualan berbagai macam barang, tapi setelah membuka toko, saya merasa skincare dan makeup ini memiliki potensi besar, apalagi di era sekarang yang semakin banyak orang peduli dengan perawatan kulit. Bisa dibilang bisnis ini engga mati lah bakal selalu dicari sama orang-orang,” kata Nabila yang merupakan alumni Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2024.

Namun, perjalanan bisnis ini tidak selalu mulus. Nabila menghadapi berbagai tantangan, baik eksternal maupun internal. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah persaingan harga yang semakin ketat dari kompetitor yang menjual produk dengan harga yang miring.

“Saat ini banyak kompetitor yang menawarkan harga lebih murah, bahkan di bawah harga pasar. Itu menjadi tantangan yang cukup berat, apalagi di dunia kosmetik dan skincare yang memiliki harga yang sudah ditentukan,” ujar Nabila yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Selain tantangan dari kompetitor, Nabila juga harus menghadapi pasang surutnya omset. Meskipun omzet nya naik turun, tapi menurutnya ada waktu-waktu tertentu yang membuat omzet melejit kembali.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bisnisia.id (@bisnisia.id)

 

“Bisnis itu pasti ada naik turunnya. Kadang di akhir tahun atau akhir bulan, omset menurun. Namun, saat mendekati hari raya atau tahun baru, biasanya penjualan akan kembali meningkat,” tuturnya.

Baca juga: Teh Rumput Laut Aceh Barat yang Mendunia

Untuk modal usaha, Nabila mengaku beruntung karena telah menjalani bisnis sejak lama dan bisa menabung untuk membuka toko fisik.

“Alhamdulillah, saya sudah menabung sedikit demi sedikit sejak 2014 dan akhirnya bisa membuka toko pada 2021,” katanya.

Dengan modal yang terkumpul, ia memutuskan untuk fokus pada produk skincare dan makeup.

“Dulu saya juga sempat jualan baju dan aksesoris, tapi sekarang lebih memilih untuk fokus pada produk perawatan kulit dan kecantikan, karena itu lebih relevan dengan kebutuhan pasar saat ini,” tambahnya.

Nabila memilih untuk terjun ke dunia skincare dan makeup karena melihat perkembangan industri ini yang semakin pesat.

“Pada tahun 2017-2018, orang masih belum terlalu banyak yang tertarik dengan skincare dan makeup, tapi sekarang tren ini semakin berkembang, apalagi di masa pandemi,” jelas Nabila.

Ia percaya bahwa produk kecantikan dan perawatan kulit akan selalu dicari, terutama oleh perempuan yang membutuhkan perawatan tubuh.

Tantangan terbesar lainnya datang dari konsistensinya dalam menjalankan bisnis ini.

Nabila Alifia (24), seorang pengusaha muda, owner skincare Nadif. Arsip Pribadi

Nabila Alifia (24), seorang pengusaha muda, owner skincare Nadif. Arsip Pribadi

“Konsisten itu memang tidak mudah. Banyak pengusaha baru yang cenderung ingin beralih ke bidang lain. Tapi, bagi saya, konsistensi adalah kunci. Kita harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan tren, seperti mencoba produk baru yang masih berhubungan dengan skincare atau makeup,” jelasnya.

Nabila menambahkan bahwa penting bagi pengusaha untuk memiliki semangat yang tinggi agar bisa terus bertahan dalam bisnis.

Dukungan keluarga juga menjadi faktor penting dalam perjalanan bisnis Nabila. Awalnya, orang tua Nabila tidak begitu mendukung ketika ia memulai bisnis di usia muda.

“Dulu, ayah lebih menekankan agar saya fokus pada pendidikan, tapi mama sudah mulai mendukung. Lama-lama, setelah melihat usaha saya berjalan, ayah juga akhirnya mendukung penuh saya menjalani bisnis ini,” ungkap Nabila.

Dukungan orang tua, terutama dalam hal modal dan motivasi, sangat berpengaruh pada kesuksesan yang diraih saat ini. Saat ini, Nabila telah memiliki lima karyawan dan berencana untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh.

Baca juga: Cerita Zulhelmi, Melestarikan Tradisi Tenun Aceh di Tengah Modernisasi

“Orientasinya sudah pasti bisa mengembangkan usaha lebih banyak, menciptakan peluang kerja bagi orang banyak, dan lebih bermanfaat ke banyak orang. Karena memang peluang kerja sangat diperlukan di masa depan. Banyak orang yang masih membutuhkan peluang kerja,” ungkap Nabila.

Kesempatan kerja yang semakin sempit kerap menjadi sorotan, terutama di kalangan anak muda yang sedang merintis karier. Di tengah situasi ini, muncul pertanyaan: haruskah seseorang memulai bisnis sebagai alternatif?

“Sebenarnya, itu tergantung kembali ke pribadi masing-masing. Nggak semua orang punya passion di bidang bisnis atau menjadi pengusaha,” ungkap Nabila.

Menurutnya, setiap orang memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda. Ada yang lebih menyukai bidang pendidikan atau bidang lain yang jauh dari dunia bisnis.

Oleh karena itu, memaksa seseorang untuk masuk ke dunia bisnis tanpa adanya ketertarikan atau kemampuan akan menjadi tantangan yang besar.

Nabila berbagi pengalaman pribadinya setelah terjun ke dunia bisnis.

“Awalnya, aku juga berpikir bahwa semua orang bisa masuk ke dunia bisnis. Tapi setelah aku jalani, ternyata nggak semudah itu. Harus ada passion, hobi, dan yang paling penting, ilmu. Bisnis itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan.”

Meskipun demikian, Nabila tetap mendorong anak-anak muda untuk mempertimbangkan dunia bisnis, terutama jika mereka memiliki passion atau keterampilan di bidang tertentu. Menurutnya, peluang kerja yang sempit bisa menjadi momen untuk mencoba hal baru.

Nabila Alifia (24), seorang pengusaha muda, owner skincare Nadif. Arsip Pribadi

Nabila Alifia (24), seorang pengusaha muda, owner skincare Nadif. Arsip Pribadi

“Kalau kalian punya passion, hobi, atau sedikit skill di bidang bisnis, itu bisa dikembangkan. Karena pengusaha selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Kita yang menjadi jembatan transaksi dengan masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan, bisnis juga dapat disesuaikan dengan keterampilan yang dikuasai.

Baca juga: Socolatte, Cokelat Aceh yang Mengukir Jejak di Pasar Internasional

“Misalnya, kalau kalian menguasai bidang otomotif, kenapa nggak coba membuka usaha di bidang itu? Dengan begitu, kalian bisa menciptakan peluang sendiri.”

Harapan Nabila adalah agar generasi muda tidak takut untuk mencoba hal-hal baru, terutama di tengah tantangan dunia kerja saat ini.

“Mungkin mereka bisa mencoba terjun ke dunia bisnis, tapi tentunya yang sesuai dengan skill dan passion mereka. Dengan begitu, peluang untuk sukses akan lebih besar,” tutupnya.

Penulis