Bisnis peternakan ayam petelur menjadi salah satu usaha yang menjanjikan, terutama di tengah permintaan pasar terhadap telur konsumsi yang terus meningkat. Namun, agar usaha ini berjalan sukses, diperlukan persiapan yang matang. Berikut lima langkah penting sebelum memulai usaha peternakan ayam petelur.
1. Riset Pasar dan Penyusunan Rencana Bisnis
Langkah awal yang tidak boleh dilewatkan adalah melakukan riset pasar. Pelaku usaha perlu mengetahui apakah telur ayam banyak diminati di wilayahnya, siapa target konsumennya (pasar tradisional, supermarket, atau industri makanan), dan bagaimana kompetitor menjalankan usahanya.
Dari riset ini, pelaku usaha bisa menyusun rencana bisnis yang mencakup kebutuhan modal, proyeksi keuntungan, hingga strategi pemasaran yang akan dijalankan.
2. Menyiapkan Lokasi dan Kandang
Pemilihan lokasi yang tepat sangat menentukan produktivitas peternakan. Idealnya, kandang ayam petelur dibangun di lokasi yang jauh dari pemukiman, mudah diakses, dan memiliki sumber air serta listrik yang memadai.
Kandang juga harus memiliki ventilasi yang baik dan ukuran yang sesuai dengan populasi ayam. Untuk sistem kandang baterai, standar kepadatan adalah 6–8 ekor per meter persegi. Pastikan juga kelengkapan seperti tempat pakan, minum, sarang bertelur, dan lampu pemanas tersedia.
3. Memilih Bibit Ayam Unggul
Keberhasilan produksi telur sangat bergantung pada kualitas bibit ayam. Beberapa jenis ayam petelur unggulan yang banyak dipakai peternak antara lain Lohmann Brown, Hyline, dan Isa Brown. Bibit ayam bisa dibeli dalam bentuk DOC (Day Old Chick) atau pullet (usia siap produksi) dari peternakan terpercaya.
4. Pengelolaan Pakan dan Kesehatan Ayam
Ayam petelur membutuhkan pakan dengan kandungan protein 16–18 persen. Peternak bisa memilih pakan komersial seperti layer mash, atau meracik sendiri sesuai takaran gizi.
Selain itu, kesehatan ayam harus dijaga dengan jadwal vaksinasi rutin untuk mencegah penyakit seperti Newcastle Disease (ND), Avian Influenza (AI), dan Gumboro. Kebersihan kandang juga harus diperhatikan secara rutin.
5. Menghitung Modal dan Estimasi Keuntungan
Untuk skala kecil menengah, berikut estimasi biaya awal beternak ayam petelur sebanyak 500 ekor:
Bibit ayam: Rp 2–3 juta
Kandang dan peralatan: Rp 5–10 juta
Pakan hingga panen: Rp 8–12 juta
Perawatan dan obat-obatan: Rp 1,5 juta
Jika ayam bertelur dengan tingkat produksi 80% (sekitar 400 butir per hari), dan harga jual telur Rp 2.000 per butir, potensi pendapatan harian bisa mencapai Rp 800.000.