BISNISIA.ID – Mengelola keuangan rumah tangga adalah tantangan tersendiri bagi keluarga muda, apalagi jika baru saja menikah atau memiliki anak pertama. Pendapatan yang terbatas dan kebutuhan yang terus berkembang menuntut pasangan muda untuk pandai membuat perencanaan keuangan yang cerdas dan realistis.
Berikut 5 cara praktis yang bisa diterapkan:
1. Buat Anggaran Bulanan
Langkah awal yang wajib dilakukan adalah membuat anggaran. Catat semua penghasilan dan rencanakan pengeluaran: kebutuhan pokok, transportasi, tagihan, hingga dana hiburan. Dengan anggaran, keluarga muda bisa mengetahui alur uang dan menghindari pengeluaran impulsif.
Tips: Gunakan aplikasi keuangan gratis atau spreadsheet sederhana agar lebih mudah melacak pemasukan dan pengeluaran.
2. Pisahkan Rekening Pribadi dan Rumah Tangga
Meskipun sudah berumah tangga, penting untuk memiliki rekening khusus keperluan rumah tangga yang terpisah dari rekening pribadi. Ini akan membantu menjaga transparansi dan menghindari konflik terkait keuangan.
Bonus: Rekening khusus ini juga bisa menjadi wadah tabungan bersama untuk rencana besar, seperti membeli rumah atau liburan keluarga.
3. Sisihkan Dana Darurat
Dana darurat adalah pelindung utama saat terjadi hal tak terduga seperti sakit, PHK, atau kerusakan kendaraan. Idealnya, dana darurat setara dengan 3–6 bulan pengeluaran rutin.
Langkah awal: Sisihkan minimal 5–10% dari penghasilan bulanan ke rekening khusus dana darurat.
4. Mulai Investasi Sejak Dini
Investasi bukan hanya untuk yang sudah mapan. Justru keluarga muda punya keunggulan waktu yang panjang untuk menumbuhkan aset. Pilih investasi sesuai profil risiko: reksa dana, emas, atau saham untuk jangka panjang.
Catatan: Pelajari dulu instrumen yang dipilih, dan jangan mudah tergoda janji keuntungan instan.
5. Diskusikan Keuangan Secara Terbuka
Komunikasi finansial yang sehat antara suami dan istri adalah fondasi penting. Bahas rencana jangka pendek dan panjang, target menabung, serta bagaimana membagi peran pengelolaan uang.
Kunci sukses: Hindari menyembunyikan utang atau pengeluaran pribadi karena bisa menimbulkan konflik di kemudian hari.